Langkah Mengurus Sertifikasi Halal MUI Online

Langkah Mengurus Sertifikasi Halal MUI Online – Mendapatkan sertifikasi halal MUI secara online merupakan langkah penting bagi pelaku usaha yang ingin memastikan produknya aman, layak konsumsi, dan sesuai dengan syariat Islam. Sertifikasi halal tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen, tetapi juga memperluas peluang pemasaran, baik di dalam negeri maupun internasional. Dengan adanya logo halal resmi, produk Anda memiliki nilai tambah yang signifikan di mata pelanggan.

Proses pendaftaran sertifikasi halal online menuntut pemahaman yang jelas mengenai dokumen yang dibutuhkan, prosedur audit, serta standar yang diterapkan oleh LPPOM MUI. Banyak pelaku usaha mengalami penundaan atau penolakan karena dokumen tidak lengkap, kesalahan pengisian formulir, atau persiapan audit yang kurang matang. Oleh sebab itu, pemahaman langkah-langkah yang tepat sangat penting agar proses berjalan lancar.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat mengurus sertifikasi halal secara lebih cepat, meminimalkan risiko penolakan, dan memastikan semua persyaratan terpenuhi. Selain itu, produk yang sudah bersertifikat halal akan lebih dipercaya konsumen dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar. Langkah-langkah ini juga membantu pelaku usaha, baik UMKM maupun perusahaan besar, untuk memenuhi regulasi secara efisien dan profesional.

| baca juga : Apakah Produk Impor Wajib Sertifikasi Halal

Persiapan Dokumen untuk Sertifikasi Halal MUI

Persiapan dokumen adalah langkah awal yang paling krusial sebelum mengajukan sertifikasi halal. Semua dokumen harus lengkap, jelas, dan sesuai ketentuan MUI agar proses pengajuan tidak tertunda. Pemilik usaha yang baru berdiri melalui Jasa Pendirian PT akan lebih mudah menyiapkan dokumen resmi perusahaan yang diperlukan.

Selain dokumen perusahaan, Anda juga harus menyiapkan daftar bahan baku, sertifikat bahan tambahan, serta catatan proses produksi. Dokumen ini menjadi acuan auditor saat menilai kepatuhan produk terhadap standar halal.

Beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan:
• Akta pendirian PT dan NPWP perusahaan
• Formulir pendaftaran produk halal online
• Daftar bahan baku dan proses produksi

Membuat Akun di Sistem Online MUI

Untuk memulai pendaftaran, langkah pertama adalah membuat akun di portal resmi MUI. Bagi pelaku usaha kreatif yang juga memiliki karya atau produk digital, pengalaman menggunakan Jasa Hak Cipta DJKI dapat membantu memahami alur pengisian data dan dokumen elektronik.

Pastikan data pemilik akun sesuai identitas resmi, dan unggah dokumen pendukung dengan format yang benar. Hal ini penting agar akun bisa diverifikasi oleh sistem MUI tanpa kendala.

Tips penting saat membuat akun:
1. Gunakan email resmi dan aktif
2. Lengkapi data perusahaan atau pemilik produk
3. Unggah dokumen dalam format PDF/JPG sesuai ketentuan

Pengajuan Permohonan Sertifikasi Halal

Setelah akun resmi di portal MUI siap, tahap berikutnya adalah mengajukan permohonan sertifikasi halal. Proses ini menjadi krusial bagi produk kosmetik karena auditor akan menilai seluruh bahan baku, proses produksi, dan dokumentasi pendukung. Penggunaan Jasa Izin Kosmetik dapat membantu pelaku usaha memastikan semua dokumen dan data terisi dengan benar sesuai aturan LPPOM MUI.

Pengajuan dilakukan melalui sistem online, di mana pemohon harus mengisi detail produk, mencantumkan daftar bahan baku, menjelaskan proses produksi, serta melampirkan dokumen pendukung. Pastikan semua informasi lengkap dan akurat agar kemungkinan penolakan dapat diminimalkan.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat mengajukan permohonan:
• Daftar bahan baku dan komposisi produk
• Label kemasan sesuai standar MUI
• Surat pernyataan halal dari produsen bahan baku

Dengan memperhatikan setiap langkah ini, proses permohonan dapat berjalan lebih lancar, mengurangi risiko revisi, dan memastikan produk kosmetik siap untuk tahap audit berikutnya. Pendampingan profesional membantu memastikan dokumen lengkap dan persiapan audit lebih matang.

| baca juga : Biaya Sertifikasi Halal MUI Tebaru

 

Langkah Mengurus Sertifikasi Halal Mui Online
Langkah Mengurus Sertifikasi Halal Mui Online

Proses Audit Internal dan Pemeriksaan Dokumen

Audit internal dan pemeriksaan dokumen merupakan tahap krusial sebelum audit lapangan dilakukan oleh LPPOM MUI. Produk makanan dan minuman harus memenuhi standar keamanan, kebersihan, dan kehalalan. Bagi pelaku usaha yang menggunakan Jasa Izin BPOM Makanan Minuman, persiapan dokumen laboratorium dan sertifikasi bahan tambahan menjadi lebih mudah dan terstruktur.

Auditor akan mengecek kesesuaian dokumen dengan prosedur produksi, mulai dari sanitasi, pengolahan bahan, hingga pencatatan proses. Persiapan yang matang akan mempermudah auditor menilai kepatuhan produk terhadap standar halal dan mengurangi risiko temuan yang bisa menunda penerbitan sertifikat.

Beberapa hal yang biasanya diperiksa meliputi:
• Dokumen resmi perusahaan dan izin edar BPOM
• Catatan pengolahan bahan baku
• Sistem pengendalian mutu internal

Dengan memastikan semua dokumen dan prosedur sesuai standar, proses audit internal berjalan lancar, mempercepat tahap verifikasi, dan meningkatkan kemungkinan produk lolos sertifikasi halal tanpa revisi tambahan.

| baca juga : Cara Cek Halal MUI Terbaru 2025

Pemeriksaan Bahan dan Proses Produksi

Tahap ini fokus pada pemeriksaan bahan baku dan proses produksi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar halal. Produk dengan identitas visual yang jelas akan lebih mudah diverifikasi, terutama jika sebelumnya telah terdaftar melalui Jasa Pendaftaran Merek, sehingga brand dan produk diakui secara hukum dan memiliki perlindungan legal yang kuat.

Auditor akan mengecek kualitas bahan, asal-usul, dan proses produksi. Semua tahapan harus terdokumentasi dengan baik agar audit berjalan lancar dan temuan yang merugikan dapat dihindari. Persiapan yang matang juga mempermudah pelaku usaha menghadapi audit lapangan dan mempercepat penerbitan sertifikat halal.

Poin penting yang perlu diperhatikan selama tahap ini:
• Asal bahan baku dan sertifikat pendukung
• Proses produksi sesuai standar higienis
• Penerapan SOP halal di seluruh lini produksi

Dengan memastikan seluruh prosedur dan dokumentasi sesuai standar, pelaku usaha dapat meningkatkan kepercayaan auditor, meminimalkan revisi, dan mempercepat proses sertifikasi halal bagi produk mereka.

Penjadwalan Audit Lapangan oleh LPPOM MUI

Setelah dokumen dan proses internal siap, tahap berikutnya adalah penjadwalan audit lapangan oleh LPPOM MUI. Bagi produk herbal, ketelitian menjadi kunci karena bahan alami harus terjamin kehalalannya. Pemanfaatan Jasa Izin Herbal membantu pelaku usaha menyiapkan laporan bahan baku herbal, sertifikat pendukung, serta SOP produksi sesuai standar yang ditetapkan oleh LPPOM MUI.

Auditor akan meninjau seluruh proses produksi secara menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan akhir. Staf produksi harus memahami prosedur yang berlaku dan semua dokumen pendukung harus tersedia saat audit untuk mempermudah verifikasi dan mengurangi kemungkinan temuan negatif.

Poin penting yang harus diperhatikan saat audit lapangan:
• Pastikan bahan baku memiliki sertifikat halal atau bukti asal yang jelas
• Catat seluruh proses produksi dengan dokumentasi lengkap
• Tunjukkan SOP dan pengendalian mutu yang diterapkan

Dengan persiapan matang, proses audit berjalan lebih lancar, mengurangi risiko revisi, dan mempercepat penerbitan sertifikat halal untuk produk herbal Anda.

| baca juga : Jasa Sertifikasi Halal Restoran di Bekasi

Evaluasi Hasil Audit dan Verifikasi Dokumen

Setelah audit selesai, LPPOM MUI akan melakukan evaluasi hasil audit dan verifikasi seluruh dokumen yang diajukan. Bagi produk alat kesehatan, yang sebelumnya menggunakan Jasa Izin Alat Kesehatan, dokumen standar BPOM dan prosedur produksi yang lengkap membuat proses evaluasi berjalan lebih lancar. Hal ini memastikan setiap tahap produksi sesuai standar dan siap dipublikasikan sebagai produk halal.

Auditor akan memeriksa apakah temuan audit telah diperbaiki, dokumen sudah lengkap, dan catatan produksi sesuai prosedur. Evaluasi ini menjadi tahap penentu bagi diterbitkannya sertifikat halal. Persiapan yang matang dan dokumentasi lengkap sangat membantu mempercepat proses validasi.

Beberapa langkah penting yang harus diperhatikan selama evaluasi:
1. Perbaikan temuan audit (jika ada)
2. Konfirmasi kelengkapan dokumen
3. Verifikasi kesesuaian laporan bahan baku dan SOP

Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, proses evaluasi berjalan lebih efisien, meminimalkan risiko revisi tambahan, dan meningkatkan peluang produk lolos sertifikasi halal tanpa kendala.

Penerbitan Sertifikat Halal dan Validasi Online

Jika seluruh evaluasi dinyatakan lengkap dan sesuai, MUI akan menerbitkan sertifikat halal resmi. Produk PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) yang sebelumnya dibantu melalui Jasa Izin PKRT akan lebih mudah menunjukkan kesesuaian bahan, proses produksi, dan prosedur internal sesuai standar MUI, sehingga produk siap dipasarkan dengan label halal yang sah.

Sertifikat halal dapat diunduh langsung melalui portal online MUI dan digunakan sebagai bukti legalitas pada kemasan produk. Validasi online memberikan kemudahan bagi konsumen, distributor, dan pihak ketiga untuk memastikan keaslian sertifikat.

Poin penting dalam penerbitan sertifikat:
• Unduh sertifikat melalui akun resmi MUI
• Gunakan logo halal sesuai ketentuan MUI
• Validasi sertifikat online untuk memastikan keaslian

Dengan langkah-langkah ini, produk PKRT Anda telah memiliki sertifikasi halal yang sah, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan memperkuat daya saing di pasar.

| baca juga : Konsultan Sertifikasi Halal Produk Minuman

Tips Mengurus Sertifikasi Halal MUI Agar Cepat dan Tepat

Proses sertifikasi halal dapat berjalan lebih cepat jika pemohon memahami seluruh alur dan persyaratan yang ditetapkan oleh LPPOM MUI. Penggunaan Jasa Sertifikasi Halal membantu pelaku usaha mengurangi kesalahan, menyiapkan dokumen dengan tepat, dan mempercepat persetujuan permohonan. Pendampingan profesional juga memastikan audit berjalan lancar dan sesuai prosedur.

Tips utama agar proses lebih efisien:
• Lengkapi dokumen sebelum mengajukan permohonan
• Persiapkan laporan bahan baku dan SOP produksi dengan jelas
• Gunakan jasa profesional untuk pendampingan audit

Dengan mengikuti tips ini, proses sertifikasi menjadi lebih lancar, kemungkinan permohonan ditolak dapat diminimalkan, dan waktu penerbitan sertifikat menjadi lebih singkat. Pelaku usaha dapat lebih fokus pada produksi sambil memastikan produk memenuhi standar halal yang sah.

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal MUI Pengalaman

Bagi pelaku usaha yang ingin menghemat waktu dan menghindari risiko penolakan, menggunakan Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal MUI Pengalaman menjadi solusi terbaik. Tim profesional akan mendampingi mulai dari persiapan dokumen, pengisian formulir online, hingga pendampingan audit lapangan.

Beberapa keuntungan menggunakan jasa profesional:
• Pendampingan penuh dari awal hingga penerbitan sertifikat
• Memastikan dokumen dan proses produksi sesuai standar MUI
• Minim risiko penolakan dan audit ulang

Dengan pengalaman yang luas, jasa ini membantu UMKM maupun perusahaan besar menyelesaikan sertifikasi halal dengan cepat, aman, dan efisien, sehingga produk dapat segera dipasarkan dengan logo halal yang sah.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

FAQ Sertifikasi Halal MUI Online

1. Apa itu sertifikasi halal MUI?
Sertifikasi halal MUI adalah pengakuan resmi bahwa produk aman dikonsumsi menurut syariat Islam. Sertifikat ini berlaku sebagai bukti legalitas dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

2. Bagaimana cara mengurus sertifikasi halal secara online?
Pengurusan dilakukan melalui portal MUI online dengan membuat akun, mengisi data perusahaan, melampirkan dokumen produk, dan mengikuti tahapan audit.

3. Apa saja dokumen yang diperlukan?
Dokumen yang dibutuhkan antara lain daftar bahan baku, SOP produksi, sertifikat bahan tambahan (jika ada), label produk, dan surat pernyataan halal dari produsen bahan baku.

4. Berapa lama proses sertifikasi halal?
Durasi proses bervariasi, tergantung kelengkapan dokumen dan hasil audit. Biasanya antara 1–3 bulan jika dokumen lengkap dan tidak ada temuan.

5. Apakah bisa menggunakan jasa profesional untuk sertifikasi halal?
Ya, penggunaan Jasa Sertifikasi Halal membantu meminimalkan kesalahan, mempercepat proses, dan memastikan audit berjalan lancar.

6. Apakah sertifikat halal dapat divalidasi secara online?
Ya, sertifikat yang diterbitkan MUI dapat diverifikasi melalui portal online untuk memastikan keaslian.

7. Apakah UMKM bisa mendaftar sertifikasi halal?
Tentu, sertifikasi halal dapat diurus oleh UMKM maupun perusahaan besar, dengan prosedur dan persyaratan yang sama.

8. Apa keuntungan memiliki sertifikasi halal?
Keuntungan termasuk meningkatkan kepercayaan konsumen, membuka peluang pasar lebih luas, serta memberikan bukti legalitas produk yang sah.

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Cara Mengurus Sertifikasi Halal MUI Resmi

Cara Mengurus Sertifikasi Halal MUI Resmi – Sertifikasi halal MUI menjadi salah satu hal penting bagi pelaku usaha, terutama bagi produsen makanan, minuman, kosmetik, dan produk konsumsi lain yang ingin meyakinkan konsumen akan kehalalan produknya. Dengan sertifikasi resmi, produk tidak hanya memenuhi syarat hukum, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen serta peluang pemasaran baik di pasar lokal maupun ekspor. Memahami proses pengurusan sertifikasi halal MUI resmi menjadi langkah awal yang penting agar pendaftaran berjalan lancar dan efektif.

Proses pengurusan sertifikasi halal MUI memang memiliki beberapa tahapan yang harus dipenuhi. Pertama, pelaku usaha harus memastikan produk dan bahan baku yang digunakan memenuhi standar syariah. Kedua, seluruh dokumen legalitas perusahaan dan dokumen teknis produk harus siap untuk diajukan. Ketiga, pelaku usaha perlu menyiapkan diri untuk proses audit oleh auditor halal MUI, yang memeriksa seluruh rantai produksi dari bahan baku hingga produk jadi. Dengan memahami tahapan ini, proses sertifikasi dapat lebih sistematis dan mengurangi risiko penolakan.

Selain itu, pemahaman mengenai biaya dan estimasi waktu sertifikasi juga penting. Biaya sertifikasi berbeda-beda tergantung jenis usaha dan kategori produk. Estimasi waktu pengurusan bisa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dengan perencanaan matang, pelaku usaha dapat menyiapkan dokumen dengan tepat waktu dan memaksimalkan peluang agar sertifikasi halal diterbitkan tanpa hambatan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah, persyaratan, dan tips agar proses pengurusan sertifikasi halal MUI resmi berjalan optimal.

Persyaratan Produk untuk Sertifikasi Halal MUI

Sebelum mengajukan sertifikasi halal, pelaku usaha harus memastikan produk yang diajukan memenuhi persyaratan utama MUI.

Persyaratan sertifikasi Halal MUI ini meliputi:
1. Bahan Baku Halal: Semua bahan baku yang digunakan harus bersumber dari produk halal dan terjamin tidak mengandung bahan haram atau najis.
2. Proses Produksi Halal: Proses produksi harus terkontrol agar tidak tercemar bahan yang tidak halal, termasuk penggunaan alat dan fasilitas yang bersih.
3. Pengemasan dan Labeling: Kemasan harus bersih dan label produk jelas menunjukkan informasi halal, sehingga memudahkan konsumen dan auditor dalam verifikasi.

Selain itu, MUI menekankan pentingnya dokumentasi terkait rantai pasok bahan baku dan sertifikasi pendukung dari pemasok. Pelaku usaha dapat menyiapkan dokumen ini sebelum audit untuk mempercepat proses. Dengan memenuhi persyaratan produk secara lengkap, peluang mendapatkan sertifikasi halal MUI resmi akan lebih tinggi, dan proses audit berlangsung lebih lancar.

Dokumen yang Diperlukan untuk Mengurus Sertifikasi Halal

Dokumen menjadi salah satu aspek penting dalam pengurusan sertifikasi halal MUI. Tanpa dokumen lengkap, pengajuan bisa tertunda atau ditolak.

Dokumen yang biasanya diperlukan antara lain:
• Akta Pendirian Perusahaan dan NPWP.
• Izin Usaha seperti SIUP atau NIB.
• Daftar Bahan Baku lengkap dengan sertifikat halal dari pemasok (jika tersedia).
• Dokumen pendukung
• Formulir Pengajuan Sertifikasi Halal yang diisi lengkap sesuai ketentuan MUI.

Pastikan semua dokumen asli dan salinannya tersedia. Dokumen yang rapi dan lengkap memudahkan auditor untuk melakukan pemeriksaan, mempercepat proses sertifikasi, dan meminimalkan risiko revisi atau penolakan.

Cara Mengurus Sertifikasi Halal Mui Resmi
Cara Mengurus Sertifikasi Halal Mui Resmi

Langkah-Langkah Pengajuan Sertifikasi Halal ke MUI

Proses pengajuan sertifikasi halal MUI memiliki beberapa tahapan yang harus dipenuhi secara sistematis agar permohonan diterima dan sertifikat dapat diterbitkan:

1. Pendaftaran Online https://ptsp.halal.go.id/login
Pelaku usaha mendaftar melalui sistem resmi MUI atau melalui Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang ditunjuk. Data perusahaan, jenis produk, dan dokumen pendukung harus diunggah sesuai ketentuan.

2. Verifikasi Dokumen
MUI atau LPH akan memeriksa kelengkapan dokumen, termasuk akta perusahaan, izin usaha, daftar bahan baku, dan formulir pengajuan. Dokumen yang lengkap mempercepat proses.

3. Penunjukan Auditor Halal
Setelah dokumen diverifikasi, auditor halal ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas produksi. Audit ini mencakup pemeriksaan bahan baku, proses produksi, pengemasan, dan sistem dokumentasi.

4. Pemeriksaan Lapangan
Auditor akan mengecek secara langsung seluruh tahapan produksi. Hal ini untuk memastikan tidak ada kontaminasi dengan bahan haram atau praktik yang tidak sesuai syariah.

5. Laporan Audit dan Evaluasi
Setelah audit, auditor membuat laporan yang diserahkan ke MUI. Jika ada temuan, perusahaan harus melakukan perbaikan sebelum sertifikat diterbitkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pelaku usaha dapat meminimalkan risiko penolakan dan memastikan proses sertifikasi halal MUI berjalan lancar dan efisien.

Proses Audit dan Pemeriksaan Produk oleh MUI

Audit dan pemeriksaan produk menjadi bagian terpenting dari pengurusan sertifikasi halal. Proses ini memastikan seluruh rantai produksi, dari bahan baku hingga produk akhir, memenuhi standar halal MUI.

• Pemeriksaan Bahan Baku
Auditor mengecek asal-usul bahan, dokumen sertifikasi pemasok, dan memastikan tidak ada bahan haram atau najis.

• Pemeriksaan Proses Produksi
Seluruh mesin, alat, dan area produksi diperiksa agar tidak tercemar oleh bahan non-halal.

• Pemeriksaan Produk Jadi
Produk akhir diperiksa kemasannya, label, dan informasi halal yang tercantum agar konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi.

Audit ini membantu perusahaan memahami kelemahan proses produksi yang mungkin berisiko melanggar standar halal, sehingga bisa segera diperbaiki sebelum sertifikat diterbitkan.

Biaya dan Estimasi Waktu Sertifikasi Halal

Biaya dan waktu sertifikasi halal MUI bervariasi tergantung jenis usaha, kategori produk, dan jumlah produk yang diajukan. Berikut perkiraan umum:

• Biaya Pengajuan: Mulai dari beberapa juta rupiah per produk untuk UMKM, sedangkan perusahaan besar bisa lebih tinggi.
• Biaya Audit: Tergantung lokasi dan kompleksitas produksi.
• Estimasi Waktu: Proses standar biasanya memakan waktu 1–3 bulan, termasuk audit dan evaluasi dokumen.

Tips: Rencanakan semua dokumen dan jadwal audit agar proses tidak tertunda. Dengan perencanaan matang, pelaku usaha bisa menghemat biaya tambahan akibat revisi dokumen atau audit ulang.

Tips Memastikan Sertifikasi Halal Cepat dan Tepat

Mengurus sertifikasi halal MUI bisa memakan waktu jika persiapan tidak matang. Berikut beberapa tips agar proses lebih cepat dan efisien:

1. Persiapkan Dokumen Lengkap
Pastikan seluruh dokumen, mulai dari akta perusahaan, izin usaha, daftar bahan baku, hingga formulir pengajuan telah siap. Dokumen yang lengkap meminimalkan revisi.

2. Pastikan Proses Produksi Sesuai Standar Halal
Audit akan memeriksa seluruh rantai produksi. Terapkan prosedur kebersihan, pisahkan bahan halal dan non-halal, serta gunakan peralatan yang sesuai.

3. Gunakan Sistem Manajemen Halal
Catat semua alur produksi dan sumber bahan baku agar auditor dapat memverifikasi dengan cepat.

4. Konsultasi dengan Profesional
Jika perlu, gunakan jasa pengurusan sertifikasi halal untuk memastikan dokumen, proses audit, dan pengajuan dilakukan sesuai standar MUI.

Dengan menerapkan tips ini, pelaku usaha dapat mempercepat penerbitan sertifikat halal, mengurangi risiko penolakan, dan memastikan produk dapat segera dipasarkan secara legal dan halal.

Kesalahan dalam Pengurusan Sertifikasi Halal MUI

Pelaku usaha sering melakukan kesalahan yang dapat menunda atau menolak sertifikasi halal. Beberapa kesalahan umum antara lain:

• Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid
Seringkali pelaku usaha lupa melampirkan dokumen pendukung atau ada dokumen yang kadaluarsa.

• Kesalahan dalam Klasifikasi Produk
Pemilihan kategori produk yang salah dapat membuat auditor kesulitan memeriksa, sehingga proses tertunda.

• Proses Produksi Tidak Sesuai Standar Halal
Pencampuran bahan haram, penggunaan alat produksi yang tidak bersih, atau prosedur yang tidak sesuai syariah.

• Tidak Melakukan Persiapan Audit
Tidak menyiapkan area produksi dan catatan produksi mempersulit auditor untuk verifikasi.
Cara menghindari kesalahan ini adalah dengan menyiapkan dokumen lengkap, mengecek ulang seluruh prosedur produksi, dan melakukan simulasi audit internal sebelum pengajuan resmi. Dengan langkah ini, peluang lolos audit dan mendapatkan sertifikasi halal resmi lebih tinggi.

Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya Sertifikasi Halal MUI

Mengurus sertifikasi halal MUI resmi membutuhkan persiapan matang, dokumen lengkap, dan kepatuhan terhadap standar produksi halal. Pelaku usaha yang mengikuti langkah-langkah dengan benar dapat memastikan produk mereka aman, legal, dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Langkah selanjutnya setelah memahami proses ini:
1. Mempersiapkan semua dokumen dan data produk sebelum pengajuan.
2. Menjalankan audit internal untuk memastikan semua prosedur produksi sesuai standar halal.
3. Mengajukan permohonan resmi melalui sistem MUI atau LPH yang ditunjuk.
4. Memantau proses audit dan evaluasi hingga sertifikat diterbitkan.

Dengan mengikuti panduan ini, pelaku usaha dapat memaksimalkan peluang sertifikasi halal diterbitkan tepat waktu, sehingga produk dapat segera dipasarkan secara legal dan mendapat pengakuan halal dari MUI.

Jasa Pembuatan Sertifikat Halal MUI

Mengurus sertifikat halal MUI merupakan langkah penting bagi pelaku usaha yang ingin memastikan produk mereka layak dikonsumsi sesuai syariat. Namun, proses ini seringkali membingungkan, terutama bagi UMKM atau perusahaan baru yang belum familiar dengan prosedur dan persyaratan dokumen. Dengan menggunakan Jasa Pengurusan Sertifikat Halal MUI dari PERMATAMAS, pelaku usaha dapat mempermudah proses pengajuan, mempercepat audit, dan memastikan seluruh dokumen lengkap sesuai ketentuan MUI.

Layanan ini mencakup berbagai tahapan penting, mulai dari verifikasi dokumen, pengecekan bahan baku, hingga pendampingan saat audit di fasilitas produksi. Beberapa layanan unggulan yang diberikan PERMATAMAS antara lain:

• Pengecekan Kelayakan Produk – memastikan semua bahan baku, proses produksi, dan label produk sudah sesuai standar halal MUI.
• Pendampingan Pengisian Formulir – membantu mengisi formulir pengajuan sertifikasi secara benar dan lengkap.
• Pendampingan Audit – mendampingi proses pemeriksaan oleh auditor, memastikan semua catatan produksi siap diverifikasi, dan memberi arahan bila ada ketidaksesuaian.

Dengan pendampingan ini, pelaku usaha tidak perlu khawatir menghadapi kesalahan administrasi yang bisa menunda penerbitan sertifikat. PERMATAMAS juga memberikan arahan langkah-langkah perbaikan bila ditemukan ketidaksesuaian selama audit, sehingga peluang lolos sertifikasi menjadi lebih tinggi.

Selain itu, menggunakan jasa profesional seperti PERMATAMAS memberi keuntungan lain: pelaku usaha bisa fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran, sementara urusan teknis pengajuan sertifikat halal ditangani oleh tim berpengalaman. PERMATAMAS siap membantu setiap tahap proses sertifikasi, mulai dari persiapan dokumen, pendampingan audit, hingga penerbitan sertifikat resmi MUI, sehingga seluruh proses lebih aman, cepat, dan efisien.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Pengurusan Izin Bpom Kosmetik
Jasa Pengurusan Izin Bpom Kosmetik

Biaya Sertifikasi Halal MUI Tebaru

Biaya Sertifikasi Halal MUI Tebaru Dalam era kesadaran konsumen yang semakin tinggi terhadap kehalalan produk, memiliki sertifikat halal bukan sekadar formalitas — melainkan bukti nyata bahwa produk Anda telah memenuhi standar keamanan, kebersihan, dan kepatuhan terhadap syariat Islam. Bagi pelaku usaha, memahami struktur biaya sertifikasi halal untuk barang dan jasa sangat penting sebelum memulai proses pengajuan di BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).

Besaran biaya sertifikasi halal telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah agar sesuai dengan kemampuan pelaku usaha, terutama bagi UMKM. Regulasi ini bertujuan agar seluruh pelaku usaha, baik mikro maupun besar, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengakuan halal atas produknya. Selain itu, biaya yang dibayarkan tidak hanya mencakup proses administrasi, tetapi juga mencakup pemeriksaan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), audit fasilitas produksi, hingga penerbitan sertifikat.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai rincian biaya sertifikasi halal terbaru berdasarkan skala usaha dan jenis produk.

Biaya Permohonan Sertifikat Halal

Langkah pertama dalam proses sertifikasi halal adalah pengajuan permohonan sertifikat kepada BPJPH. Dalam tahap ini, pelaku usaha wajib membayar sejumlah biaya sesuai dengan kategori usahanya.

Berdasarkan ketentuan resmi, berikut besaran biayanya:

  • Usaha Mikro dan Kecil: Rp300.000
  • Usaha Menengah: Rp5.000.000
  • Usaha Besar dan/atau Asal Luar Negeri: Rp12.500.000

Biaya ini digunakan untuk proses administratif dan penetapan status halal produk. Untuk usaha kecil, pemerintah memberikan keringanan dengan tarif yang sangat terjangkau agar pelaku UMKM tetap bisa bersaing di pasar.

Selain menyiapkan biaya, pelaku usaha juga harus memastikan bahwa identitas merek produk sudah terdaftar secara hukum. Jika merek dagang belum memiliki perlindungan resmi, Anda dapat melakukan pendaftaran melalui layanan jasa daftar merek yang membantu pengurusan merek ke DJKI secara legal dan cepat.

Dengan merek yang sudah terdaftar, proses sertifikasi halal menjadi lebih mudah karena data produk dapat diverifikasi dengan lebih jelas, dan hal ini juga meningkatkan nilai kepercayaan di mata konsumen maupun mitra bisnis.

Biaya Perpanjangan Sertifikat Halal 

Sertifikat halal memiliki masa berlaku tertentu, yaitu selama empat tahun sejak diterbitkan. Setelah masa berlaku berakhir, pelaku usaha wajib melakukan perpanjangan agar status halal produk tetap sah di mata hukum dan tetap dapat ditampilkan pada label kemasan.

Berikut rincian biaya perpanjangan sertifikat halal:

  • Usaha Mikro dan Kecil:000
  • Usaha Menengah:400.000
  • Usaha Besar dan/atau Asal Luar Negeri:000.000

Proses perpanjangan dilakukan melalui sistem SIHALAL (ptsp.halal.go.id) dengan melampirkan data pembaruan bahan baku, pemasok, serta proses produksi terbaru. Apabila tidak ada perubahan signifikan pada produk, proses perpanjangan biasanya lebih cepat dibanding pengajuan awal.

Perlu diperhatikan bahwa perpanjangan sertifikat juga menjadi momen penting untuk memperbarui data merek dagang. Jika selama masa berlaku terjadi perubahan logo, desain kemasan, atau nama merek, sebaiknya segera lakukan pembaruan melalui layanan jasa pendaftaran merek agar tetap sinkron dengan dokumen sertifikasi halal.

Dengan memperpanjang sertifikat secara tepat waktu, pelaku usaha dapat mempertahankan kepercayaan konsumen dan memastikan produk tetap lolos dalam pemeriksaan halal di pasar nasional maupun ekspor.

Biaya Registrasi Sertifikat Halal dari Luar Negeri

Untuk produk-produk yang berasal dari luar negeri namun beredar di Indonesia, pemerintah menetapkan biaya registrasi khusus sebesar Rp800.000 per sertifikat halal. Ketentuan ini berlaku untuk perusahaan asing yang ingin mendapatkan pengakuan halal dari BPJPH agar produknya dapat dijual di pasar domestik.

Proses ini melibatkan verifikasi dokumen sertifikat halal dari lembaga luar negeri yang sudah diakui oleh BPJPH, serta validasi ulang terkait bahan dan proses produksi yang digunakan. Tujuannya adalah memastikan bahwa standar kehalalan produk luar negeri sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Selain itu, biaya ini juga mencakup proses penerjemahan dokumen dan pengecekan kesesuaian sistem jaminan halal. Dengan adanya kebijakan ini, Indonesia memastikan bahwa seluruh produk, baik lokal maupun impor, tetap memenuhi standar halal nasional.

Biaya Sertifikasi Halal Mui
Biaya Sertifikasi Halal MUI Tebaru

Biaya Pemeriksaan Kehalalan Produk oleh LPH untuk UMK

Sebelum sertifikat halal diterbitkan, setiap produk akan melalui tahapan pemeriksaan kehalalan yang dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Untuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), pemerintah telah menetapkan batas tarif tertinggi yang sangat terjangkau agar pelaku UMKM tetap dapat mengajukan sertifikasi dengan mudah.

Berikut daftar biaya pemeriksaan tertinggi oleh LPH untuk UMK:

  • Produk dalam daftar positif list / dengan proses sederhana: Rp350.000
  • Pangan olahan: Rp350.000
  • Produk obat-obatan: Rp350.000
  • Kosmetik: Rp350.000
  • Barang gunaan: Rp350.000
  • Jasa: Rp350.000
  • Restoran, katering, dan kantin: Rp350.000
  • Rumah potong hewan atau jasa penyembelihan: Rp350.000

Biaya ini mencakup kegiatan audit dokumen, verifikasi bahan, serta inspeksi lapangan terhadap proses produksi. Dengan tarif yang relatif rendah, pelaku UMKM kini tidak perlu khawatir tentang beban biaya dalam mengajukan sertifikasi halal.

Selain memastikan produk halal, pelaku usaha juga sebaiknya melindungi identitas mereknya secara hukum agar tidak mudah ditiru pihak lain. Pengajuan sertifikasi halal dan pendaftaran merek sebaiknya dilakukan secara paralel melalui layanan jasa daftar merek yang siap membantu proses legalitas merek dagang hingga tuntas.

Biaya Pemeriksaan Kehalalan Produk oleh LPH untuk Usaha Menengah, Besar, dan Luar Negeri

Untuk kategori usaha menengah, besar, maupun produk yang berasal dari luar negeri, biaya pemeriksaan kehalalan memiliki variasi tergantung tingkat kompleksitas bahan, teknologi, dan proses produksinya. Pemerintah menetapkan batas tertinggi tarif pemeriksaan agar sesuai dengan beban operasional audit.

Berikut daftar batas tertinggi biaya pemeriksaan oleh LPH:

  • Produk dengan proses sederhana (positive list): Rp3.000.000
  • Pangan olahan, bahan kimia, dan produk mikrobial: Rp6.468.750
  • Flavour dan fragrance (pewangi & perisa): Rp7.652.500
  • Produk rekayasa genetika: Rp5.412.500
  • Obat, kosmetik, dan produk biologi: Rp5.900.000
  • Vaksin: Rp21.125.000
  • Gelatin: Rp7.912.000
  • Barang gunaan dan kemasan: Rp3.937.000
  • Jasa: Rp5.275.000
  • Restoran, katering, dan kantin: Rp3.687.500
  • Rumah potong hewan atau unggas: Rp3.937.000

Besaran tarif di atas disesuaikan dengan risiko dan tingkat kesulitan dalam menilai kehalalan bahan serta teknologi yang digunakan. Misalnya, produk vaksin dan gelatin memiliki tarif tertinggi karena memerlukan pengujian laboratorium yang kompleks.

Meskipun biaya untuk kategori ini lebih tinggi, perusahaan besar dapat memanfaatkan sertifikasi halal sebagai strategi branding dan ekspansi global. Produk bersertifikat halal cenderung lebih mudah diterima di pasar internasional, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim besar.

Perusahaan juga disarankan untuk memastikan merek produknya telah terlindungi secara hukum di Indonesia, misalnya melalui jasa pendaftaran merek yang dapat membantu proses administrasi dan perlindungan merek hingga mendapatkan sertifikat resmi dari DJKI.

Pentingnya Mengetahui Biaya Sertifikasi Halal MUI

Mengetahui rincian biaya sertifikasi halal untuk barang dan jasa adalah langkah penting sebelum mengajukan permohonan ke BPJPH. Pemerintah telah menetapkan struktur tarif yang transparan dan proporsional, agar semua pelaku usaha — dari skala mikro hingga besar — dapat berpartisipasi dalam program jaminan produk halal nasional.

Selain mengurus sertifikat halal, pelaku usaha juga disarankan untuk mengamankan merek dagang produk melalui layanan jasa daftar merek agar identitas bisnis terlindungi secara hukum. Dengan merek yang legal dan sertifikat halal yang sah, produk Anda akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, dipercaya konsumen, dan siap bersaing di pasar global.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Syarat Mengurus Sertifikasi Halal MUI

Syarat Mengurus Sertifikasi Halal MUI – Dalam dunia bisnis, khususnya industri makanan, minuman, kosmetik, dan produk lainnya, sertifikasi halal menjadi salah satu aspek krusial. Sertifikasi ini tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap aturan syariah, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen, baik domestik maupun internasional.

Bagi pelaku usaha, memahami syarat mengurus sertifikasi halal MUI adalah langkah penting agar produk dapat diedarkan secara legal dan diterima secara luas oleh masyarakat. Proses ini memastikan bahwa setiap aspek produksi, mulai dari bahan baku hingga distribusi, sesuai dengan standar halal yang ditetapkan.

Selain sertifikasi halal, pelaku usaha juga perlu memastikan identitas produk mereka terlindungi melalui pendaftaran merek. Menggunakan jasa daftar merek menjadi strategi cerdas untuk melindungi brand sekaligus mempermudah proses sertifikasi halal, karena beberapa dokumen identitas produk dapat digunakan bersamaan.

Pengertian dan Pentingnya Sertifikasi Halal MUI bagi Pelaku Usaha

Sertifikasi halal MUI adalah pengakuan resmi dari Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan bahwa suatu produk telah memenuhi kriteria halal. Hal ini mencakup semua aspek, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga distribusi.

Sertifikasi halal menjadi bukti legalitas produk sekaligus jaminan keamanan bagi konsumen Muslim. Dengan adanya sertifikat ini, pelaku usaha dapat menunjukkan bahwa produk mereka aman dikonsumsi atau digunakan sesuai syariah, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Pentingnya sertifikasi halal bagi pelaku usaha tidak bisa diremehkan. Produk yang memiliki label halal lebih mudah diterima di pasar, memberikan keunggulan kompetitif dibanding produk sejenis yang belum tersertifikasi. Selain itu, mengurus sertifikasi halal bersamaan dengan menggunakan jasa pendaftaran merek membantu pelaku usaha menjaga eksklusivitas brand dan mencegah penggunaan identitas produk oleh pihak lain.

Siapa yang Wajib Mengurus Sertifikasi Halal MUI

Setiap pelaku usaha yang memproduksi, mengimpor, atau menjual produk yang dikonsumsi oleh masyarakat Muslim wajib mengurus sertifikasi halal. Hal ini berlaku untuk semua jenis usaha, mulai dari skala mikro hingga perusahaan besar, agar produk yang dipasarkan telah memenuhi standar halal yang ditetapkan MUI dan aman digunakan oleh konsumen.

Beberapa kategori pelaku usaha yang wajib mengurus sertifikasi halal antara lain:
• Produsen makanan dan minuman, baik skala besar maupun UMKM, yang memproduksi produk untuk dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat.
• Perusahaan kosmetik, obat, dan produk farmasi, yang bahan dan proses produksinya harus sesuai syariah.
• Distributor dan pedagang yang menjual produk langsung ke konsumen, baik di pasar tradisional, ritel, maupun online.
• Pelaku usaha yang ingin memperluas pasar, baik lokal maupun internasional, karena sertifikasi halal menjadi syarat penting di banyak negara dengan populasi Muslim besar.

Bagi UMKM yang baru memulai, mengurus sertifikasi halal sekaligus mendaftarkan merek produk merupakan strategi penting untuk membangun kepercayaan konsumen sejak awal. Dengan memanfaatkan jasa daftar merek, pelaku usaha dapat melindungi identitas produk sekaligus memastikan dokumen yang digunakan dalam proses sertifikasi halal lebih terstruktur dan sesuai ketentuan resmi. Hal ini juga membantu mempercepat proses legalisasi usaha serta memberikan reputasi yang lebih profesional di mata konsumen dan mitra bisnis.

Berikut Syarat Mengurus Sertifikasi Halal MUI

Untuk dapat mengajukan sertifikasi halal MUI, pelaku usaha perlu menyiapkan beberapa dokumen dan memenuhi syarat tertentu:

1. Dokumen Identitas Perusahaan: Akta pendirian, NPWP, dan izin usaha. Bagi pelaku usaha yang belum memiliki badan hukum, dapat memanfaatkan jasa pendirian PT/CV untuk mendirikan perusahaan secara resmi dan legal.
2. Dokumen Produk: Formulasi atau komposisi bahan, alur proses produksi, dan sertifikat bahan baku jika ada.
3. Dokumen Pendukung: Label produk, SOP produksi, dan bukti kepatuhan terhadap standar halal.
4. Penyelia Halal: Memiliki personel atau tim yang bertanggung jawab memastikan seluruh proses produksi halal.

Pelaku usaha yang juga mendaftarkan merek produk dapat menggabungkan sebagian dokumen identitas ini dengan pendaftaran merek melalui jasa pendaftaran merek, sehingga proses administrasi menjadi lebih efisien dan legalitas produk lebih terjamin.

 

Syarat Mengurus Sertifikasi Halal Mui
Syarat Mengurus Sertifikasi Halal Mui

Tahapan Proses Pengurusan Sertifikasi Halal MUI

Proses pengurusan sertifikasi halal MUI meliputi beberapa tahapan penting:
1. Pengajuan Permohonan: Mengisi formulir permohonan dan mengunggah dokumen yang diperlukan melalui sistem online BPJPH.
2. Verifikasi Dokumen: Petugas akan memeriksa kelengkapan dokumen serta memastikan data sesuai persyaratan.
3. Audit dan Pemeriksaan LPH: Lembaga Pemeriksa Halal akan melakukan inspeksi di tempat produksi untuk memastikan seluruh proses sesuai standar halal.
4. Penerbitan Sertifikat Halal: Jika semua persyaratan terpenuhi, sertifikat halal akan diterbitkan dan berlaku sesuai jangka waktu yang ditetapkan.

Menggunakan jasa daftar merek selama proses ini bisa mempermudah verifikasi identitas produk yang juga akan digunakan untuk pendaftaran merek, sehingga dua kebutuhan hukum ini dapat dipenuhi secara bersamaan.

Peran LPH dan BPJPH dalam Proses Sertifikasi Halal MUI

LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) berperan dalam melakukan audit dan inspeksi langsung ke fasilitas produksi untuk memastikan produk memenuhi standar halal. Sementara itu, BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) bertugas mengelola sistem sertifikasi halal secara administratif, termasuk penerbitan sertifikat.

Kolaborasi antara pelaku usaha, LPH, dan BPJPH memastikan proses sertifikasi halal berjalan transparan dan akurat. Pelaku usaha yang juga ingin melindungi merek produknya sebaiknya mengurus jasa pendaftaran merek bersamaan dengan sertifikasi halal agar dokumen dan identitas produk lebih terintegrasi.

Estimasi Waktu dan Biaya Pengurusan Sertifikasi Halal MUI

Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikasi halal biasanya berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung kelengkapan dokumen, kompleksitas produk, dan proses audit LPH. Biaya pengurusan sertifikasi halal juga bervariasi berdasarkan skala usaha dan jenis produk.

Bagi pelaku usaha yang ingin lebih efisien, menggunakan jasa daftar merek dan jasa pendaftaran merek dapat membantu mengatur dokumen, mengurangi risiko kesalahan administrasi, serta mempercepat proses legalisasi produk di pasar.

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal MUI Pengalaman

Banyak pelaku usaha yang memilih menggunakan jasa profesional untuk memastikan sertifikasi halal berjalan lancar. Jasa pengurusan sertifikasi halal yang berpengalaman akan membantu:
• Menyiapkan dokumen sesuai standar MUI.
• Mengkoordinasikan audit dan inspeksi LPH.
• Mengawasi kelengkapan administrasi BPJPH.
• Memberikan konsultasi terkait integrasi sertifikasi halal dengan pendaftaran merek melalui jasa pendaftaran merek atau jasa daftar merek.

Dengan pengalaman dan profesionalisme, jasa ini membantu pelaku usaha menghemat waktu, mengurangi risiko kesalahan, dan memastikan produk mendapatkan sertifikat halal secara resmi dan diakui.

Pentingnya Mengetahui Sertifikasi Halal MUI

Sertifikasi halal MUI merupakan langkah krusial bagi pelaku usaha yang ingin membangun kepercayaan konsumen, memperluas pasar, dan menjaga legalitas produk. Dengan memahami syarat mengurus sertifikasi halal, proses pengajuan, peran LPH dan BPJPH, serta estimasi waktu dan biaya, pelaku usaha dapat mempersiapkan diri secara optimal.

Kombinasi sertifikasi halal dengan perlindungan merek melalui jasa daftar merek dan jasa pendaftaran merek akan memberikan perlindungan hukum ganda bagi produk, memudahkan pengurusan dokumen, dan meningkatkan kredibilitas brand di pasar. Bagi setiap pelaku usaha, langkah terbaik adalah memulai proses sertifikasi halal sambil memastikan identitas merek terlindungi secara resmi.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Daftar Sertifikasi Halal Kemana?

Daftar Sertifikasi Halal Kemana? — Dalam beberapa tahun terakhir, isu kehalalan produk semakin menjadi perhatian besar, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Tidak hanya konsumen Muslim yang memperhatikan label halal, tetapi juga masyarakat umum yang melihat sertifikat halal sebagai jaminan kualitas dan kebersihan produk. Namun, banyak pelaku usaha yang masih bingung tentang daftar sertifikasi halal kemana? ke mana harus mengajukan, apa saja syaratnya, dan bagaimana prosesnya.

Mengapa Sertifikasi Halal Penting untuk Usaha Anda

Sebelum membahas lebih jauh tentang daftar sertifikasi halal kemana?, mari kita pahami dulu mengapa sertifikat halal sangat penting. Sertifikasi halal bukan hanya simbol religius, tetapi juga menjadi standar mutu dan kepercayaan dalam dunia usaha.

Sertifikat halal menunjukkan bahwa produk Anda:
✅ Diproduksi dengan bahan yang halal dan bersih.
✅ Melalui proses yang sesuai dengan syariat Islam.
✅ Sudah diaudit dan diverifikasi oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah.

Dengan memiliki sertifikat halal, produk Anda akan lebih dipercaya konsumen, mudah menembus pasar ritel nasional, dan bahkan layak ekspor ke negara-negara yang mensyaratkan label halal.

Namun, agar semua itu bisa didapatkan, Anda harus tahu dengan jelas daftar sertifikasi halal kemana?

Daftar Sertifikasi Halal Kemana? – Lembaga Resmi Pengurusannya

Pertanyaan paling umum dari para pelaku usaha baru adalah:

“Kalau saya mau urus sertifikat halal, daftar sertifikasi halal kemana?”

Jawabannya adalah ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) — lembaga pemerintah di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia.
BPJPH adalah satu-satunya lembaga resmi yang menerbitkan sertifikat halal di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Namun, proses sertifikasi halal tidak dilakukan langsung hanya oleh BPJPH. Terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu:

BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) – penerbit sertifikat halal resmi.

LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) – lembaga yang melakukan audit kehalalan produk, seperti pemeriksaan bahan, fasilitas, dan proses produksi.

MUI (Majelis Ulama Indonesia) – bertugas memberikan fatwa halal setelah hasil audit dari LPH diterima.

Jadi, ketika Anda bertanya daftar sertifikasi halal kemana?, prosesnya diawali dengan pengajuan ke BPJPH, dilanjutkan pemeriksaan oleh LPH, dan akhirnya mendapatkan keputusan halal dari MUI sebelum sertifikat diterbitkan.

Cara dan Tahapan Daftar Sertifikasi Halal

Agar lebih jelas, berikut tahapan umum yang harus Anda lalui jika ingin tahu daftar sertifikasi halal kemana dan bagaimana prosesnya:

 1 Pendaftaran ke BPJPH

Langkah pertama dalam proses daftar sertifikasi halal kemana adalah membuat akun dan mengajukan permohonan di sistem SIHALAL milik BPJPH, yaitu melalui situs resmi halal.go.id.
Di sini Anda akan diminta mengisi data usaha, produk, serta mengunggah dokumen pendukung seperti:

  • NIB atau izin usaha
  • Daftar bahan baku
  • Diagram alur produksi
  • Hasil uji laboratorium (jika diperlukan)
  • Dokumen pelatihan halal internal (untuk UMK bisa dibantu oleh pendamping)

Namun, tidak semua pelaku usaha familiar dengan sistem ini. Karena itu, banyak yang mencari bantuan profesional agar tidak salah langkah.
Salah satu jasa terpercaya yang dapat membantu Anda adalah Permatamas Indonesia, yang berlokasi di Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No 61, Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, atau bisa dihubungi melalui WhatsApp 085777630555.
Permatamas akan membantu Anda memahami sistem SIHALAL, menyiapkan dokumen, hingga memastikan pendaftaran berjalan lancar.

 2. Pemeriksaan Dokumen dan Penunjukan LPH

Setelah permohonan diajukan ke BPJPH, Anda akan ditunjuk LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) untuk melakukan audit. LPH akan memeriksa:

  • Kehalalan bahan baku
  • Kebersihan fasilitas produksi
  • Proses penyimpanan dan distribusi
  • Sistem jaminan produk halal (SJPH)

Proses audit ini bisa berlangsung di lokasi usaha Anda. Bagi UMK, audit bisa lebih sederhana jika produk tergolong risiko rendah.

Jika Anda tidak tahu harus menghubungi LPH mana, Permatamas Indonesia dapat membantu Anda menentukan LPH terdekat dan terpercaya, sekaligus menyiapkan semua dokumen pendukung audit.
Itulah kenapa memahami daftar sertifikasi halal kemana sangat penting — karena salah jalur bisa membuat proses terhambat.

 3. Fatwa Halal oleh MUI

Setelah audit dilakukan, hasilnya akan dikirimkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dilakukan sidang fatwa.
Dalam sidang ini, MUI akan menilai hasil audit dan menentukan apakah produk Anda layak dinyatakan halal atau tidak.

Tahap ini penting karena keputusan MUI menjadi dasar BPJPH dalam menerbitkan sertifikat halal.
Di sinilah peran pendamping profesional seperti Permatamas Indonesia kembali diperlukan — memastikan semua dokumen dan hasil audit lengkap sehingga sidang fatwa berjalan lancar tanpa penundaan.

 4. Penerbitan Sertifikat Halal

Tahap terakhir dari daftar sertifikasi halal kemana adalah penerbitan sertifikat oleh BPJPH.
Jika semua proses telah selesai dan hasilnya disetujui MUI, maka BPJPH akan menerbitkan Sertifikat Halal resmi yang berlaku selama empat tahun dan bisa diperpanjang.

Permatamas Indonesia dapat membantu Anda dalam tahap ini, termasuk monitoring status sertifikat hingga Anda benar-benar menerima dokumen resminya.
Anda tak perlu khawatir lagi soal kerumitan administrasi, karena semua bisa ditangani oleh tenaga ahli berpengalaman.

Daftar Sertifikasi Halal Kemana untuk UMKM?

Bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK), pemerintah menyediakan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI).
Namun, banyak pelaku UMK yang masih bingung tentang daftar sertifikasi halal kemana untuk mengikuti program ini.

Untuk UMK, proses pendaftaran tetap dilakukan melalui BPJPH di situs halal.go.id, namun dengan pendampingan khusus dari lembaga yang ditunjuk.
Pendamping ini membantu mengisi formulir, memeriksa bahan, dan memastikan kelengkapan dokumen.

Jika Anda tidak tahu harus mencari pendamping ke mana,  bisa menjadi solusi.PERMATAMAS
Sebagai penyedia jasa profesional, Permatamas Indonesia di Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No 61, Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat (WA 085777630555) memiliki pengalaman dalam membantu UMKM mengikuti program sertifikasi halal, baik yang berbayar maupun program SEHATI.

Dengan demikian, Anda tidak hanya tahu daftar sertifikasi halal kemana, tapi juga siapa yang bisa membantu Anda sampai selesai.

Dokumen yang Diperlukan untuk Daftar Sertifikasi Halal

Supaya proses berjalan lancar, berikut daftar dokumen yang umumnya diperlukan dalam proses daftar sertifikasi halal kemana:

  1. Data usaha (NIB, NPWP, dan izin usaha)
  2. Data produk dan bahan baku
  3. Daftar supplier bahan baku
  4. Diagram alur proses produksi
  5. Dokumen SJPH (Sistem Jaminan Produk Halal)
  6. Hasil uji laboratorium (jika diperlukan)
  7. Bukti pelatihan halal internal atau pendampingan

Jika Anda belum memiliki semua dokumen ini, jangan khawatir. Permatamas Indonesia siap membantu menyiapkan seluruh dokumen dengan benar dan sesuai standar BPJPH.
Anda hanya perlu fokus pada produksi, sementara tim ahli Permatamas menangani proses administrasinya.

Berapa Lama Proses Sertifikasi Halal?

Rata-rata proses sertifikasi halal memakan waktu sekitar 21–45 hari kerja, tergantung jenis produk dan kelengkapan dokumen.
Namun, bila terjadi kekurangan data atau kesalahan pada sistem pendaftaran, waktu bisa lebih lama.

Dengan menggunakan jasa profesional seperti , proses ini bisa jauh lebih cepat dan efisien. Tim Permatamas akan memastikan setiap tahap berjalan sesuai jadwal — mulai dari pendaftaran, audit, hingga sertifikat terbit.

Itulah alasan mengapa penting mengetahui daftar sertifikasi halal kemana dan memilih pendamping yang tepat.

Biaya Sertifikasi Halal dan Solusi Hemat untuk UMKM

Banyak pelaku usaha menunda pengurusan sertifikat halal karena khawatir biaya mahal. Padahal, saat ini biaya pendaftaran ke BPJPH untuk usaha kecil relatif terjangkau, bahkan gratis bagi yang memenuhi syarat program SEHATI.

Namun, untuk usaha menengah dan besar, biaya bisa berbeda tergantung kompleksitas audit dan jumlah produk.
Agar tidak salah estimasi, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan PERMATAMAS yang akan membantu menghitung estimasi biaya sesuai kebutuhan Anda.

Konsultasi ini bisa dilakukan di kantor Permatamas Indonesia, Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No 61, Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, atau melalui WhatsApp di 085777630555.

Keuntungan Menggunakan Jasa Permatamas Indonesia

Mengetahui daftar sertifikasi halal kemana saja tidak cukup; yang lebih penting adalah memahami prosesnya dan memiliki pendamping berpengalaman.
Berikut keuntungan menggunakan jasa Permatamas Indonesia:

✅ Pendampingan lengkap dari awal hingga sertifikat terbit
✅ Tim profesional berpengalaman di bidang perizinan dan halal
✅ Proses cepat, transparan, dan sesuai regulasi
✅ Konsultasi gratis untuk persiapan dokumen
✅ Dukungan untuk UMKM agar bisa ikut program sertifikasi halal gratis

Dengan pengalaman luas di bidang legalitas usaha dan perizinan, PERMATAMAS telah membantu banyak pelaku usaha di Bekasi dan sekitarnya mewujudkan produk halal yang legal dan diakui BPJPH.

 Daftar Sertifikasi Halal Kemana?

Menjawab pertanyaan utama — daftar sertifikasi halal kemana?
👉 Jawabannya adalah ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal), melalui sistem online SIHALAL di situs resmi halal.go.id.
Prosesnya melibatkan LPH untuk audit dan MUI untuk fatwa halal sebelum sertifikat diterbitkan.

PERMATAMAS INDONESIA

Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No 61, Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp : 085777630555

 

Cara Cek Halal MUI Terbaru 2025

Cara Cek Halal MUI Terbaru 2025 – Sertifikasi halal MUI adalah bukti resmi bahwa suatu produk telah memenuhi standar syariat Islam dan aman dikonsumsi oleh umat Muslim. Mengingat tingginya kesadaran konsumen terhadap kehalalan produk, pelaku usaha wajib memastikan bahwa produk mereka memiliki sertifikat halal yang sah. Selain sebagai kewajiban hukum dan etika, sertifikasi halal juga menjadi nilai tambah dalam strategi pemasaran, karena konsumen lebih percaya pada produk yang memiliki label resmi.

Proses pengecekan sertifikasi halal MUI kini semakin mudah dan transparan berkat sistem digital yang dikelola oleh Majelis Ulama Indonesia. Melalui sistem ini, pelaku usaha maupun konsumen dapat memverifikasi keaslian sertifikat halal secara online, sehingga risiko pemalsuan atau penggunaan sertifikat ilegal dapat diminimalkan. Setiap perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal wajib mencantumkan nomor sertifikat pada kemasan produk agar mudah dilakukan pengecekan.

Selain itu, memahami proses cek halal secara tepat juga membantu pelaku usaha merencanakan pengajuan sertifikasi dengan lebih efektif. Bagi perusahaan yang ingin menghemat waktu dan menghindari kesalahan administratif, memanfaatkan jasa sertifikasi halal profesional dari PERMATAMAS menjadi solusi praktis. Layanan ini mencakup pendampingan dari pengajuan dokumen hingga verifikasi, sehingga produk dapat memperoleh sertifikat halal dengan aman dan cepat.

Apa Itu Sertifikasi Halal MUI

Sertifikasi halal MUI adalah pengakuan resmi yang diberikan kepada produk makanan, minuman, kosmetik, obat, atau barang lainnya yang dipastikan memenuhi syariat Islam. Sertifikasi ini mencakup seluruh proses produksi, bahan baku, hingga distribusi produk. Dengan adanya sertifikasi halal, konsumen Muslim dapat memastikan bahwa produk yang dikonsumsi bebas dari bahan haram, najis, dan proses produksinya sesuai dengan aturan Islam.

Manfaat utama sertifikasi halal tidak hanya untuk konsumen, tetapi juga bagi produsen. Produk bersertifikat halal lebih mudah diterima di pasar domestik maupun internasional, terutama di negara dengan populasi Muslim tinggi. Selain itu, sertifikasi halal meningkatkan citra profesional perusahaan, menunjukkan komitmen terhadap kualitas, keamanan, dan kepatuhan terhadap hukum.

Untuk memudahkan pelaku usaha, kini tersedia jasa sertifikasi halal yang profesional dari PERMATAMAS. Layanan ini membantu mulai dari pengecekan dokumen, pendampingan proses audit, hingga penerbitan sertifikat resmi. Dengan dukungan profesional, risiko kesalahan administrasi atau penolakan dari MUI dapat diminimalkan, sehingga proses sertifikasi lebih efisien.

Dasar Hukum Sertifikasi Halal MUI

Sertifikasi halal MUI memiliki dasar hukum yang kuat sebagai acuan pelaksanaan pengawasan produk halal di Indonesia. Dasar hukum ini memastikan kepastian hukum bagi pelaku usaha serta perlindungan bagi konsumen Muslim.

Beberapa dasar hukum utama sertifikasi halal antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal.
3. Keputusan Majelis Ulama Indonesia tentang prosedur sertifikasi halal.
4. Peraturan BPOM dan instansi terkait mengenai pengawasan produk konsumsi.

Dengan dasar hukum yang jelas, pelaku usaha dapat mengikuti prosedur sertifikasi dengan terarah dan konsisten. Mengikuti regulasi juga mengurangi risiko sanksi atau masalah hukum di kemudian hari. Bagi perusahaan yang ingin dipandu secara profesional, jasa sertifikasi halal dari PERMATAMAS dapat menjadi mitra terpercaya dalam proses legalisasi produk.

Manfaat Sertifikasi Halal MUI bagi Pelaku Usaha

Sertifikasi halal memberikan berbagai manfaat strategis bagi pelaku usaha. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
• Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
• Memperluas akses pasar domestik dan internasional.
• Memenuhi persyaratan distribusi di marketplace dan retailer besar.
• Menjadi nilai tambah branding dan reputasi perusahaan.

Selain itu, sertifikasi halal menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap kualitas dan keamanan produk. Hal ini dapat memperkuat posisi bisnis di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Untuk memastikan semua proses berjalan lancar, pelaku usaha dapat memanfaatkan jasa sertifikasi halal profesional dari PERMATAMAS, yang menyediakan pendampingan lengkap mulai dari dokumen hingga audit lapangan.

Syarat Produk untuk Sertifikasi Halal MUI

Produk yang diajukan untuk sertifikasi halal harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
1. Bahan baku bebas dari unsur haram atau najis.
2. Proses produksi sesuai prinsip syariat Islam.
3. Fasilitas produksi bersih dan terkontrol dari kontaminasi bahan haram.

Kriteria ini wajib dipenuhi agar sertifikasi dapat diterbitkan. Pelaku usaha yang ingin memastikan persyaratan dipenuhi dapat menggunakan layanan jasa sertifikasi halal dari PERMATAMAS, sehingga setiap tahapan proses dapat dicek dan dipersiapkan dengan benar.

Dokumen yang Diperlukan untuk Sertifikasi Halal MUI

Beberapa dokumen utama yang biasanya dibutuhkan untuk pengajuan sertifikasi halal antara lain:
• Surat permohonan sertifikasi halal.
• Dokumen legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Pengesahaan dan NPWP dan NIB).
• Formulir bahan baku dan komposisi produk.
• Sertifikat analisis laboratorium.
• SOP produksi dan pengendalian mutu.

Dokumen ini harus lengkap agar proses audit dan verifikasi dapat berjalan lancar. Untuk menghindari kekurangan dokumen atau kesalahan administratif, menggunakan jasa sertifikasi halal dari PERMATAMAS akan sangat membantu.

Cara Cek Halal Mui Terbaru 2025
Cara Cek Halal MUI Terbaru 2025

Proses Pengajuan Sertifikasi Halal MUI

Proses pengajuan sertifikasi halal biasanya melalui beberapa tahap:
1. Konsultasi awal dan pemeriksaan dokumen.
2. Pengajuan permohonan resmi ke LPPOM MUI.
3. Audit fasilitas produksi dan verifikasi dokumen.
4. Evaluasi hasil audit dan penerbitan sertifikat halal.

Mengikuti prosedur ini dengan benar akan mempercepat penerbitan sertifikat. Untuk efisiensi dan kepastian hukum, pelaku usaha dapat menggunakan jasa sertifikasi halal profesional dari PERMATAMAS.

Estimasi Waktu dan Biaya Sertifikasi Halal MUI

Waktu proses sertifikasi halal biasanya berkisar antara 30–60 hari, tergantung kompleksitas produk dan kesiapan dokumen. Biaya pengurusan juga bervariasi berdasarkan kategori produk dan ukuran perusahaan.

Memanfaatkan jasa sertifikasi halal dari PERMATAMAS membantu estimasi biaya dan waktu lebih akurat, karena tim profesional sudah berpengalaman menangani berbagai jenis produk, mulai dari UMKM hingga industri besar.

Tips Mengurus Sertifikasi Halal MUI dengan Efisien

Beberapa tips efisien dalam mengurus sertifikasi halal antara lain:
• Persiapkan seluruh dokumen secara lengkap sebelum pengajuan.
• Pastikan fasilitas produksi memenuhi standar kebersihan dan syariat.
• Gunakan bantuan konsultan atau jasa sertifikasi halal profesional.

Dengan pendekatan ini, risiko revisi, penolakan, atau keterlambatan sertifikat dapat diminimalkan, sehingga usaha tetap berjalan lancar.

Berikut Cara Cek Halal MUI Tebaru 2025

Untuk memastikan sertifikat halal sah, pelaku usaha maupun konsumen dapat melakukan pengecekan melalui portal resmi MUI:

• Akses portal resmi di klik disini atau gunakan aplikasi Halal Indonesia (sering disebut Aplikasi Halal MUI).
• Pilih menu “Verifikasi Produk Halal” atau gunakan kolom pencarian yang tersedia.
• Masukkan nomor sertifikat atau scan kode QR pada produk di kolom pencarian.
• Tinjau data yang muncul, termasuk status kehalalan produk dan periode berlaku sertifikat.

Proses ini memudahkan pengawasan, sekaligus meminimalkan risiko pemalsuan sertifikat. Bagi pelaku usaha, menggunakan jasa sertifikasi halal dari PERMATAMAS akan membantu memastikan seluruh sertifikat yang diterbitkan valid dan diakui.

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal MUI

Bagi perusahaan, produsen, atau UMKM yang ingin memperoleh sertifikasi halal dengan cara praktis, cepat, dan aman, menggunakan jasa pengurusan sertifikasi halal merupakan solusi terbaik. Layanan ini membantu pelaku usaha melewati seluruh proses administratif dan teknis, sehingga mereka dapat fokus pada produksi dan pemasaran produk. PERMATAMAS hadir sebagai mitra terpercaya yang menyediakan pendampingan lengkap dari tahap awal hingga sertifikat resmi diterbitkan.

Melalui layanan PERMATAMAS, pelaku usaha akan mendapatkan bimbingan menyeluruh terkait dokumen yang dibutuhkan, audit internal, serta persyaratan syariat sesuai standar MUI. Selain itu, tim kami siap memberikan konsultasi mengenai aspek legalitas dan strategi pengajuan agar proses sertifikasi berjalan lancar. Semua tahapan diawasi secara profesional untuk meminimalkan risiko penolakan atau revisi dokumen.

Layanan kami mencakup beberapa poin penting:
• Pendampingan dokumen dari tahap persiapan hingga audit LPPOM MUI.
• Konsultasi terkait syarat syariat dan standar halal yang berlaku.
• Monitoring status pengajuan dan penerbitan sertifikat halal.
• Saran praktis untuk pengelolaan label halal agar sesuai ketentuan MUI.
• Pendampingan bagi perusahaan besar dalam menyusun laporan audit internal.

Dengan dukungan PERMATAMAS, pengurusan sertifikasi halal menjadi lebih efisien, aman, dan terjamin legalitasnya. Hal ini memungkinkan pelaku usaha tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen serta daya saing produk di pasar nasional maupun internasional.

Dengan pengalaman luas, tim PERMATAMAS telah membantu banyak pelaku usaha memperoleh sertifikat halal secara resmi, cepat, dan aman.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Apa Itu Sertifikat Halal

Apa Itu Sertifikat Halal – Dalam dunia bisnis dan industri pangan, istilah sertifikat halal sudah tidak asing lagi. Sertifikat ini menjadi tanda bahwa suatu produk telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan memenuhi syariat Islam. Bukan hanya penting bagi produsen makanan dan minuman, sertifikat halal juga menjadi kebutuhan bagi produk kosmetik, obat-obatan, hingga bahan tambahan pangan.

Bagi pelaku usaha, memiliki sertifikat halal bukan sekadar simbol religius, tetapi juga menjadi strategi bisnis yang meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas pasar, terutama di negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu sertifikat halal, bagaimana cara mengajukannya, biaya, proses, hingga jasa profesional yang dapat membantu Anda mengurus sertifikasi halal dengan cepat dan resmi.

Bagaimana Cara Mengajukan Sertifikat Halal?

Proses pengajuan sertifikat halal di Indonesia dilakukan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Untuk produk makanan, minuman, kosmetik, obat, dan barang gunaan, sertifikasi dilakukan melalui proses pemeriksaan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan penetapan fatwa halal oleh MUI.

Berikut tahapan lengkap cara mengajukan sertifikat halal secara resmi:

1. Membuat Akun di SIHALAL (sihalal.go.id)
Pelaku usaha wajib membuat akun di sistem SIHALAL milik BPJPH. Melalui sistem ini, seluruh proses sertifikasi dilakukan secara online, mulai dari pendaftaran, unggah dokumen, hingga pemantauan status permohonan.

2. Mengisi Formulir dan Melengkapi Dokumen
Dokumen yang harus diunggah meliputi profil usaha, daftar produk, bahan baku dan pemasok, proses produksi, serta dokumen pendukung seperti izin edar atau NIB perusahaan.

3. Pemeriksaan oleh LPH
LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) akan melakukan audit ke lokasi produksi untuk memastikan bahan, alat, dan proses pengolahan sesuai dengan ketentuan halal.

4. Penetapan Fatwa Halal oleh MUI
Setelah hasil audit dinyatakan sesuai, LPH akan mengajukan rekomendasi ke MUI untuk sidang penetapan fatwa halal.

5. Penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH
Jika hasil penetapan fatwa disetujui, BPJPH akan menerbitkan sertifikat halal resmi yang berlaku nasional dan bisa digunakan untuk keperluan pemasaran produk.

Proses ini sepenuhnya online dan transparan, sehingga pelaku usaha dapat memantau status pengajuan kapan pun melalui akun SIHALAL.

Buat Sertifikat Halal Bayar Berapa?

Biaya sertifikat halal ditentukan berdasarkan jenis produk, skala usaha, dan proses pemeriksaannya.
Secara umum, berikut kisaran biaya sertifikasi halal per 2025:
• Usaha Mikro dan Kecil (UMK): Mulai dari Gratis hingga Rp 300.000 (melalui program sertifikasi halal self declare).
• Usaha Menengah dan Besar: Sekitar Rp 3.000.000 – Rp 7.000.000 tergantung jumlah produk dan kompleksitas audit.
• Produk Impor atau Franchise Asing: Dapat mencapai Rp 10.000.000 ke atas karena memerlukan audit tambahan dan dokumen ekspor-impor.

Biaya ini mencakup proses audit LPH, sidang fatwa MUI, hingga penerbitan sertifikat oleh BPJPH. Namun, jika menggunakan jasa pengurusan sertifikat halal profesional, biaya tambahan biasanya dikenakan untuk pendampingan dan penyusunan dokumen agar proses lebih cepat dan minim revisi.

Apakah Sertifikasi Halal Gratis?

Ya, sertifikasi halal bisa gratis untuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang memenuhi syarat. Program ini dikenal dengan nama “Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI)”, yang merupakan inisiatif dari BPJPH Kementerian Agama RI.

Namun, tidak semua pelaku usaha bisa mendapatkan fasilitas gratis ini. Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain:
• Produk tidak berisiko tinggi (contohnya: makanan dan minuman sederhana).
• Proses produksi dilakukan secara mandiri dan tidak menggunakan bahan haram.
• Pelaku usaha memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan masuk kategori UMK.
• Bersedia mengikuti bimbingan dan pembinaan yang diadakan oleh BPJPH atau pendamping proses produk halal (PPH).

Jika seluruh syarat tersebut terpenuhi, pelaku usaha bisa mendapatkan sertifikat halal secara gratis tanpa biaya audit. Program ini sangat membantu UMKM agar produk mereka lebih dipercaya masyarakat luas.

Berapa Lama Proses Sertifikasi Halal Gratis?

Proses penerbitan sertifikat halal gratis umumnya memakan waktu antara 15 hingga 30 hari kerja, tergantung kelengkapan dokumen dan kesiapan pelaku usaha.

Berikut alur dan estimas waktunya secara umum:
1. Pendaftaran Online di SIHALAL: 1–3 hari kerja.
2. Verifikasi Dokumen oleh BPJPH: 3–5 hari kerja.
3. Pemeriksaan oleh Pendamping PPH: 5–7 hari kerja.
4. Penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH: 7–15 hari kerja.

Jika semua dokumen dan proses verifikasi berjalan lancar, pelaku usaha bisa memperoleh sertifikat halal dalam waktu kurang dari satu bulan. Namun, jika ditemukan kekurangan, waktu bisa lebih lama karena pelaku usaha harus melengkapi data terlebih dahulu.

Apa Itu Sertifikat Halal
Apa Itu Sertifikat Halal

Syarat-Syarat Pengajuan Sertifikat Halal MUI

Untuk memperoleh sertifikat halal yang disahkan oleh MUI dan BPJPH, pelaku usaha wajib menyiapkan beberapa dokumen dan data pendukung, baik administratif maupun teknis.

Berikut daftar lengkap syarat sertifikasi halal:

1. Syarat Administratif
• Fotokopi NIB (Nomor Induk Berusaha)
• Fotokopi KTP pemilik usaha atau penanggung jawab
• NPWP perusahaan atau perorangan
• Daftar produk dan merek dagang
• Izin edar atau surat izin usaha

2. Syarat Teknis
• Daftar bahan baku dan asal bahan (pemasok)
• Diagram alir proses produksi
• Foto lokasi produksi dan peralatan yang digunakan
• Dokumen kebersihan dan sanitasi tempat produksi
• Surat pernyataan tidak menggunakan bahan haram

Semua dokumen tersebut diunggah ke sistem SIHALAL untuk diverifikasi oleh auditor LPH dan kemudian disidangkan oleh MUI sebelum diterbitkan sertifikat halal oleh BPJPH.

Bagaimana Cara Membuat Makanan Bersertifikat Halal?

Membuat makanan bersertifikat halal bukan hanya soal bahan, tetapi juga cara pengolahan dan penyimpanan produk. Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar proses pengajuan sertifikat halal berjalan lancar:

1. Gunakan Bahan Baku yang Halal
Semua bahan harus berasal dari sumber halal, baik itu daging, minyak, bumbu, atau bahan tambahan pangan. Pastikan pemasok memiliki sertifikat halal juga.

2. Pisahkan Alat Produksi Halal dan Non-Halal
Jika ada risiko kontaminasi dari produk non-halal, wajib dilakukan pemisahan alat, area, atau bahkan jadwal produksi.

3. Perhatikan Proses Produksi dan Kebersihan
Tempat produksi harus higienis, bebas dari bahan najis, dan memenuhi standar sanitasi pangan.

4. Gunakan Label yang Jelas dan Tidak Menyesatkan
Setelah sertifikat halal diterbitkan, label “Halal” dari BPJPH harus dipasang pada kemasan produk sesuai ketentuan yang berlaku.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, produk makanan tidak hanya memenuhi standar halal, tetapi juga mencerminkan kualitas dan profesionalitas perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen Muslim.

Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Pengalaman – PERMATAMAS

Mengurus sertifikat halal terkadang terasa rumit, terutama bagi pelaku usaha yang belum terbiasa dengan proses administrasi, upload dokumen, dan audit halal. Di sinilah peran PERMATAMAS hadir sebagai solusi terpercaya.

PERMATAMAS merupakan jasa pengurusan sertifikat halal profesional yang telah berpengalaman membantu banyak perusahaan dari berbagai sektor — mulai dari makanan dan minuman, kosmetik, hingga produk rumah tangga — untuk mendapatkan sertifikat halal dengan proses yang mudah, cepat, dan resmi.

Keunggulan PERMATAMAS antara lain:
• Pendampingan lengkap dari pendaftaran di SIHALAL hingga sertifikat terbit.
• Bantuan penyusunan dokumen administrasi dan teknis.
• Konsultasi langsung dengan tim ahli yang berpengalaman.
• Proses cepat karena dilakukan sesuai dengan sistem dan aturan BPJPH-MUI.

Dengan menggunakan jasa PERMATAMAS, Anda tidak perlu bingung menyiapkan dokumen atau mengatur jadwal audit. Semua akan dibantu hingga sertifikat halal resmi diterbitkan dan dapat digunakan untuk keperluan pemasaran, ekspor, maupun tender pemerintah.

Pentingnya Sertifikat Halal

Sertifikat halal bukan hanya dokumen legalitas, tetapi juga jaminan kualitas dan kepercayaan bagi konsumen. Produk yang telah bersertifikat halal menunjukkan bahwa seluruh prosesnya — mulai dari bahan, pengolahan, hingga distribusi — telah sesuai dengan standar syariat Islam dan aman dikonsumsi.

Proses pengajuan sertifikat halal kini semakin mudah melalui sistem SIHALAL BPJPH, baik untuk program reguler maupun gratis bagi UMKM. Dengan memahami syarat, biaya, dan tahapan prosesnya, pelaku usaha dapat memastikan produknya lolos audit halal tanpa kendala.

Bagi Anda yang ingin lebih praktis, PERMATAMAS siap membantu mengurus sertifikat halal secara cepat, resmi, dan terjamin. Dengan pendampingan ahli, Anda dapat fokus mengembangkan bisnis, sementara urusan sertifikasi halal diselesaikan oleh profesional.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Apakah Produk Impor Wajib Sertifikasi Halal

Apakah Produk Impor Wajib Sertifikasi Halal – Dalam era perdagangan global yang semakin terbuka, produk impor kini membanjiri pasar Indonesia dengan berbagai jenis dan merek. Namun, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kehalalan produk, muncul pertanyaan penting: apakah produk impor juga wajib memiliki sertifikasi halal? Pertanyaan ini tidak hanya relevan bagi konsumen muslim, tetapi juga bagi pelaku usaha impor yang ingin memastikan produknya dapat diterima di pasar Indonesia.

Selain itu, sertifikasi halal bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bentuk tanggung jawab produsen terhadap konsumen. Melalui sertifikat halal, masyarakat dapat merasa tenang dan yakin bahwa produk yang dikonsumsi atau digunakan telah memenuhi standar kehalalan yang diakui secara nasional dan internasional. Oleh karena itu, memahami ketentuan sertifikasi halal untuk produk impor menjadi langkah penting sebelum produk beredar di Indonesia.

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah mengatur dengan jelas bahwa setiap produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia — termasuk produk impor — wajib memiliki sertifikat halal. Dengan demikian, pelaku usaha impor perlu memahami prosedur, syarat, serta manfaat dari sertifikasi halal agar tidak terkena sanksi dan tetap dapat bersaing secara sehat di pasar nasional.

Apa yang Dimaksud dengan Sertifikasi Halal Produk Impor

Sertifikasi halal produk impor merupakan bentuk pengakuan resmi bahwa suatu produk dari luar negeri telah memenuhi standar kehalalan sesuai dengan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama, setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan mendapatkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dari era globalisasi membuat Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bagi produk impor, termasuk makanan, minuman, kosmetik, hingga obat tradisional. Oleh karena itu, pemerintah menegaskan bahwa setiap produk yang beredar di Indonesia, termasuk produk impor, wajib memiliki sertifikasi halal apabila produk tersebut diklaim halal atau digunakan oleh masyarakat muslim. Hal ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari produk yang belum terjamin kehalalannya, sekaligus memastikan transparansi pelaku usaha luar negeri dalam mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.

Selain itu, sertifikasi halal juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan impor dalam memberikan jaminan mutu dan kepercayaan kepada masyarakat. Dengan adanya sertifikat halal, produk impor dapat lebih mudah diterima oleh pasar Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Apa Saja Syarat Sertifikasi Produk Impor Halal

Untuk mendapatkan sertifikat halal produk impor, perusahaan wajib memenuhi sejumlah syarat administratif dan teknis. Secara umum,

syarat sertifikasi halal produk impor meliputi:
1. Data perusahaan impor yang meliputi nama perusahaan, alamat, dan legalitas usaha.
2. Daftar produk yang akan diajukan sertifikasinya, lengkap dengan jenis dan kategori produk.
3. Dokumen bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk.
4. Proses produksi secara detail, termasuk alur bahan baku, peralatan, dan lokasi produksi.
5. Sertifikat halal dari lembaga luar negeri, apabila sudah dimiliki dan diakui oleh BPJPH.
6. Label kemasan produk yang akan diedarkan di Indonesia.
7. Surat penunjukan importir resmi atau distributor di Indonesia.

Selain dari dokumen administratif menuju proses teknis pemeriksaan akan dilakukan setelah semua data lengkap dan disetujui. Hal ini penting karena BPJPH hanya akan memproses permohonan sertifikasi halal produk impor yang memiliki dokumen lengkap dan valid. Dengan demikian, pelaku usaha impor perlu memastikan seluruh persyaratan ini terpenuhi agar tidak terjadi penundaan dalam proses sertifikasi.

Bagaimana Cara Sertifikasi Halal Produk Impor

Proses sertifikasi halal produk impor dilakukan melalui tahapan yang sistematis dan transparan. Secara umum, cara mengurus sertifikasi halal produk impor dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

1. Registrasi dan pengajuan permohonan ke BPJPH melalui sistem layanan daring resmi.
2. Melengkapi dokumen persyaratan yang meliputi data produk, bahan baku, dan dokumen pendukung lainnya.
3. Pemeriksaan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) terhadap seluruh bahan dan proses produksi di negara asal.
4. Penerbitan rekomendasi LPH untuk diteruskan ke BPJPH dan MUI.
5. Sidang fatwa halal MUI untuk menentukan status halal produk.
6. Penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH setelah semua tahapan disetujui.

Proses ini bersifat edukatif dan informatif, karena mendorong produsen luar negeri memahami peraturan sertifikasi halal di Indonesia. Perlu diketahui bahwa produk impor tidak bisa langsung mengklaim halal tanpa melewati proses ini, bahkan meskipun sudah memiliki sertifikat halal dari lembaga luar negeri, kecuali lembaga tersebut telah terakreditasi dan diakui BPJPH.

Dengan kata lain, sertifikat halal luar negeri tidak otomatis berlaku di Indonesia, kecuali terdapat perjanjian kerja sama pengakuan bersama antar lembaga halal.

 

Apakah Produk Impor Wajib Sertifikasi Halal
Apakah produk impor wajib sertifikasi halal

Apa Manfaatnya Memiliki Sertifikat Halal Produk Impor

Sertifikat halal bagi produk impor memberikan banyak manfaat strategis, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen di Indonesia. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
1. Meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama di pasar Indonesia yang mayoritas muslim.
2. Memperluas jangkauan pasar, karena produk bersertifikat halal lebih mudah diterima di berbagai wilayah.
3. Meningkatkan reputasi perusahaan, dengan menunjukkan komitmen terhadap standar mutu dan kehalalan.
4. Memudahkan distribusi dan perizinan, karena produk halal lebih cepat mendapatkan izin edar BPOM dan izin distribusi.
5. Menghindari risiko hukum, karena pelaku usaha yang tidak memiliki sertifikat halal untuk produk yang wajib halal dapat dikenakan sanksi administratif.

Selain itu, sertifikasi halal juga menjadi bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan PP Nomor 39 Tahun 2021. Dengan adanya sertifikat halal, produk impor dapat bersaing secara sehat dengan produk lokal di pasar nasional.

Oleh karena itu, tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang melakukan impor bahan baku atau produk olahan dari luar negeri.

Berapa Biaya Mengurus Sertifikasi Halal Produk Impor

Biaya pengurusan sertifikasi halal produk impor tidak memiliki nominal tetap, karena bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
• Jenis produk yang diajukan (makanan, minuman, kosmetik, obat tradisional, dan lainnya).
• Jumlah produk yang akan disertifikasi.
• Modal dasar perusahaan dan skala usahanya.

Oleh karena itu, biaya setiap perusahaan berbeda-beda dan tidak bisa dijelaskan secara spesifik. Biasanya, biaya ini mencakup pemeriksaan bahan, audit fasilitas produksi, hingga penerbitan sertifikat halal oleh BPJPH.

Untuk memudahkan, banyak perusahaan impor yang memilih menggunakan jasa konsultan sertifikasi halal agar proses pengajuan menjadi lebih efisien dan sesuai prosedur. Dengan bimbingan yang tepat, proses administrasi hingga terbitnya sertifikat dapat berjalan tanpa kendala berarti.

Berapa Lama Masa Berlaku Sertifikat Halal Produk Impor

Salah satu kabar baik dalam regulasi terbaru adalah bahwa masa berlaku sertifikat halal kini bersifat seumur hidup, selama tidak ada perubahan pada bahan, proses, maupun pemasok.

Artinya, pelaku usaha impor tidak perlu lagi memperpanjang sertifikat setiap beberapa tahun sekali seperti sebelumnya. Namun, jika terjadi perubahan bahan baku, proses produksi, atau pemasok baru, maka wajib dilakukan pembaruan data dan penyesuaian sertifikasi.

Kebijakan ini memberikan kemudahan bagi perusahaan impor dalam jangka panjang, sekaligus mendorong kepatuhan yang berkelanjutan terhadap sistem jaminan produk halal di Indonesia.

Berapa Lama Proses Pengurusan Sertifikasi Halal Produk Impor

Menurut pengalaman kami sebagai jasa pengurusan sertifikasi halal produk impor, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat halal biasanya memakan waktu antara 1 hingga 2 bulan kerja, tergantung dari kelengkapan data dan kesiapan dokumen.

Apabila seluruh dokumen telah lengkap dan proses audit berjalan lancar, penerbitan sertifikat dapat berlangsung lebih cepat. Namun, apabila ditemukan kekurangan dokumen atau perlu verifikasi tambahan, waktu proses bisa menjadi lebih lama.

Kunci utama agar proses berjalan cepat adalah memastikan semua dokumen dan data bahan baku sudah lengkap sebelum pengajuan dilakukan. Inilah sebabnya banyak perusahaan impor memilih menggunakan bantuan jasa profesional agar prosesnya lebih efisien.

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal Produk Impor

Mengurus sertifikasi halal produk impor memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang peraturan halal Indonesia, prosedur BPJPH, dan koordinasi lintas negara dengan produsen luar negeri. Untuk itu, Anda bisa bekerja sama dengan pihak profesional yang berpengalaman di bidang ini.

PERMATAMAS hadir sebagai salah satu penyedia jasa pengurusan sertifikasi halal produk impor yang telah berpengalaman membantu berbagai perusahaan dalam dan luar negeri. Kami melayani konsultasi, verifikasi dokumen, serta pendampingan selama proses audit halal hingga sertifikat diterbitkan.

Dengan dukungan tim ahli dan jaringan legal yang luas, kami memastikan proses berjalan cepat, efisien, dan sesuai regulasi yang berlaku. Jika Anda memiliki produk impor yang akan dipasarkan di Indonesia, segera urus sertifikasi halal Anda bersama PERMATAMAS agar produk Anda memiliki legalitas penuh dan diterima di pasar nasional.

Jangan tunda lagi — pastikan produk impor Anda memiliki sertifikat halal resmi dari BPJPH. Hubungi PERMATAMAS untuk konsultasi gratis dan bimbingan lengkap dalam setiap langkah proses sertifikasi halal produk impor Anda. Dengan sertifikasi halal yang sah, bisnis Anda akan lebih dipercaya dan memiliki peluang pasar yang jauh lebih luas.

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

 

Jasa Pengurusan Izin Bpom Kosmetik
Jasa Pengurusan Izin Bpom Kosmetik

 

Apa Itu Sertifikasi Halal

Apa Itu Sertifikasi Halal – Dalam era modern saat ini, kesadaran masyarakat terhadap kehalalan produk semakin meningkat. Konsumen tidak hanya memperhatikan rasa dan kualitas, tetapi juga memastikan produk yang mereka konsumsi benar-benar halal sesuai syariat Islam. Oleh karena itu, sertifikasi halal menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi pelaku usaha, terutama di bidang makanan, minuman, kosmetik, hingga obat-obatan.

Lebih lanjut, sertifikasi halal bukan hanya sekadar label pada kemasan produk. Proses ini melibatkan serangkaian pemeriksaan menyeluruh oleh lembaga berwenang untuk memastikan bahwa bahan, proses produksi, hingga penyimpanan produk sesuai dengan standar halal. Dengan demikian, kepercayaan konsumen dapat meningkat, dan reputasi merek pun menjadi lebih baik di mata publik.

Selain itu, sejak diberlakukannya kewajiban sertifikasi halal oleh pemerintah Indonesia, semua pelaku usaha wajib menyesuaikan diri agar produknya tetap bisa beredar secara legal. Hal ini menunjukkan bahwa sertifikasi halal tidak hanya bernilai religius, tetapi juga memiliki nilai legalitas dan ekonomi yang tinggi.

Apa yang Dimaksud dengan Sertifikasi Halal

Sertifikasi halal adalah proses penilaian dan pengesahan bahwa suatu produk telah memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh lembaga berwenang seperti BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) bekerja sama dengan LPPOM MUI. Proses ini mencakup pemeriksaan bahan baku, tahapan produksi, distribusi, dan penyimpanan produk. Dengan kata lain, sertifikasi halal menjadi jaminan resmi bahwa produk tersebut bebas dari unsur haram.

Selanjutnya, perlu dipahami bahwa sertifikasi halal tidak hanya berlaku untuk produk makanan dan minuman. Produk kosmetik, obat tradisional, bahan kimia rumah tangga, hingga bahan tambahan pangan juga termasuk dalam kategori yang wajib memiliki sertifikat halal. Oleh sebab itu, pelaku usaha di berbagai bidang harus memahami pentingnya proses sertifikasi ini.

Selain itu, keberadaan sertifikat halal dapat meningkatkan kepercayaan pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Karena banyak negara, terutama negara dengan mayoritas penduduk muslim, mensyaratkan produk impor untuk memiliki sertifikat halal sebagai bukti keamanan dan kepatuhan terhadap standar syariah.

Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat Halal

Untuk mendapatkan sertifikat halal, pelaku usaha harus melalui beberapa tahapan yang terintegrasi secara online melalui situs resmi ptsp.halal.go.id atau portal BPJPH. Pertama, pelaku usaha harus memastikan bahwa seluruh bahan baku yang digunakan berasal dari sumber yang halal dan tidak tercampur unsur najis. Setelah itu, proses produksi juga harus sesuai dengan prosedur halal, seperti tidak bercampur dengan produk non-halal.

Selanjutnya, pelaku usaha wajib menyiapkan dokumen pendukung seperti daftar bahan, diagram alur produksi, dokumen izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya. Setelah semua siap, pelaku usaha dapat mendaftar melalui sistem online dan menunggu proses verifikasi dari lembaga pemeriksa halal. Transisi dari tahap administrasi menuju audit lapangan biasanya membutuhkan waktu tertentu tergantung kelengkapan dokumen.

Kemudian, setelah proses audit dan evaluasi selesai, BPJPH akan menerbitkan sertifikat halal resmi yang berlaku selama empat tahun. Sertifikat ini dapat diperpanjang apabila produk dan proses produksinya tetap memenuhi standar halal yang berlaku.

 

Apa Itu Sertifikasi Halal
Apa Itu Sertifikasi Halal

Apakah Sertifikat Halal Itu Wajib

Ya, sertifikat halal saat ini wajib dimiliki oleh pelaku usaha di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, setiap produk yang beredar di Indonesia wajib memiliki sertifikat halal. Kewajiban ini diterapkan secara bertahap, dimulai dari produk makanan dan minuman, lalu dilanjutkan dengan produk kosmetik, obat-obatan, dan produk lainnya.

Selain itu, pemerintah juga memberikan masa transisi agar pelaku usaha dapat mempersiapkan diri. Namun, jika masa transisi tersebut telah berakhir dan pelaku usaha belum memiliki sertifikat halal, maka produk yang beredar bisa dianggap tidak memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi reputasi bisnis.

Oleh karena itu, bagi pelaku usaha, mengurus sertifikasi halal sejak dini merupakan langkah cerdas. Selain menaati aturan hukum, hal ini juga memberikan nilai tambah bagi produk dan meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Apa Manfaat Memiliki Sertifikasi Halal

Memiliki sertifikat halal memberikan berbagai manfaat yang sangat signifikan bagi pelaku usaha. Selain meningkatkan kepercayaan konsumen, sertifikasi halal juga menjadi bukti bahwa produk tersebut diproduksi dengan standar higienitas dan keamanan yang tinggi.

Beberapa manfaat penting sertifikasi halal antara lain:
• Meningkatkan kepercayaan konsumen muslim, karena produk terbukti sesuai syariat.
• Membuka peluang pasar internasional, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim.
• Meningkatkan kredibilitas merek, karena produk dianggap lebih berkualitas dan aman.

Lebih lanjut, dengan adanya sertifikat halal, pelaku usaha juga dapat menghindari potensi masalah hukum dan memperluas jaringan distribusi. Dengan demikian, sertifikasi halal bukan sekadar simbol religius, melainkan juga investasi jangka panjang bagi keberlanjutan usaha.

Bikin Sertifikat Halal Bayar Berapa

Biaya pembuatan sertifikat halal bervariasi tergantung pada skala usaha dan jenis produk yang diajukan. Pemerintah membagi kategori biaya menjadi dua:

1. Usaha Mikro dan Kecil (UMK): Gratis atau dengan biaya ringan apabila memenuhi syarat program self-declare (mandiri).

2. Usaha Menengah dan Besar: Biaya resmi sekitar Rp 1.000.000 – Rp 3.500.000 per produk tergantung kompleksitas dan jumlah bahan yang diaudit.

Selain itu, perlu diketahui bahwa biaya bisa berbeda apabila pelaku usaha menggunakan lembaga pendamping halal (LPH) tertentu atau layanan konsultan profesional.

Namun demikian, dibandingkan dengan manfaat yang didapat, biaya ini tergolong sangat terjangkau untuk meningkatkan nilai dan legalitas produk.

Apa Perbedaan antara Halal dan Bersertifikat Halal

Banyak orang yang masih salah memahami perbedaan antara produk halal dan produk yang bersertifikat halal. Produk halal berarti produk tersebut tidak mengandung bahan haram, namun belum diverifikasi secara resmi oleh lembaga berwenang. Sementara itu, produk bersertifikat halal telah melalui proses audit dan pemeriksaan menyeluruh sehingga memiliki bukti legalitas yang kuat.

Selanjutnya, produk bersertifikat halal memiliki keunggulan karena lebih terpercaya di mata konsumen dan lembaga pengawas. Perbedaan ini menjadi penting karena sertifikat halal memberikan jaminan objektif, bukan hanya klaim sepihak dari produsen.

Dengan demikian, meskipun suatu produk diyakini halal oleh produsen, tanpa sertifikat halal resmi dari BPJPH atau MUI, produk tersebut belum diakui secara hukum sebagai produk halal yang sah untuk diedarkan di Indonesia.

Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Mengurus sertifikat halal memang membutuhkan ketelitian dan pemahaman terhadap regulasi yang berlaku. Bagi pelaku usaha yang tidak ingin repot melalui proses administrasi yang rumit, menggunakan jasa pengurusan sertifikasi halal profesional bisa menjadi solusi terbaik.

PERMATAMAS Indonesia melalui situs izinhalal.com hadir membantu pelaku usaha dari berbagai skala — mulai dari UMK hingga perusahaan besar — untuk mendapatkan sertifikat halal dengan mudah, cepat, dan sesuai peraturan BPJPH.

Jadi, jangan tunda lagi. Segera urus sertifikasi halal produkmu sekarang agar usaha semakin dipercaya, legal, dan siap bersaing di pasar nasional maupun internasional!

Segera Urus Sertifikasi Halal Produk Impor 

Jangan menunggu sampai produkmu dilarang beredar hanya karena belum memiliki sertifikat halal. Mulailah langkah penting ini sejak sekarang agar bisnismu tetap aman, dipercaya, dan sesuai dengan ketentuan pemerintah. Dengan memiliki sertifikat halal resmi dari BPJPH, produkmu bukan hanya diakui secara hukum, tetapi juga lebih unggul di mata konsumen. Transisi menuju bisnis yang beretika dan profesional dimulai dari kepatuhan terhadap standar halal.

Selain itu, proses pengurusan sertifikasi halal kini jauh lebih mudah berkat sistem online dan adanya pendamping profesional. Kamu tidak perlu bingung dengan persyaratan dan alur administratif yang rumit — cukup serahkan pada tim berpengalaman dari izinhalal.com. Kami siap membantu seluruh proses mulai dari konsultasi, pengisian data, hingga penerbitan sertifikat halal yang sah.

Segera urus sertifikasi halal produkmu sekarang juga dan jadikan bisnismu lebih terpercaya di mata konsumen!

Hubungi Kami Sekarang Konsultasi Gratis

Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417
PERMATAMAS  — Spesialis Jasa Pengurusan Sertifikasi Halal

Jasa Urus Izin Edar Pkrt

Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi Pengalaman

Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi Pengalaman

Mengurus sertifikat Halal untuk usaha penyembelihan hewan menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa proses penyembelihan dan produk yang dihasilkan sesuai dengan hukum Islam. Jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk memperoleh sertifikat Halal dengan cara yang efisien dan sesuai standar MUI.

Mengapa Memilih Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi?

  1. Pengalaman dalam Proses Sertifikasi

Jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman memiliki pemahaman yang mendalam mengenai prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh MUI. Agen yang berpengalaman dapat memastikan bahwa proses pengurusan berjalan lancar dan sesuai ketentuan yang berlaku.

  1. Pengurusan Tanpa Ribet

Dengan bantuan jasa yang berpengalaman, Anda tidak perlu repot mengurus berbagai dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan. Semua tahapan akan ditangani secara profesional oleh tim yang ahli di bidangnya.

  1. Kepercayaan Konsumen

Memiliki sertifikat Halal adalah bukti bahwa usaha Anda mematuhi standar agama, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen Muslim terhadap produk yang dihasilkan.

Proses Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi

  1. Konsultasi Awal

Langkah pertama dalam jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman adalah melakukan konsultasi. Tim akan memeriksa kesiapan usaha Anda, serta menjelaskan tahapan yang perlu dilalui untuk mendapatkan sertifikat Halal.

  1. Penyusunan Dokumen dan Persyaratan

Setelah konsultasi, tim jasa akan membantu Anda menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan, seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) penyembelihan, laporan kebersihan, serta alat dan bahan yang digunakan dalam proses penyembelihan.

  1. Proses Audit oleh MUI

Setelah dokumen lengkap, MUI akan melakukan audit ke lokasi usaha. Tim dari jasa pengurusan sertifikat Halal akan mendampingi Anda selama proses audit untuk memastikan semuanya sesuai dengan ketentuan Halal.

  1. Penerbitan Sertifikat Halal

Jika audit berjalan lancar dan sesuai dengan standar Halal, MUI akan menerbitkan sertifikat Halal yang sah. Dengan sertifikat ini, usaha Anda dapat dipasarkan sebagai produk Halal yang diakui.

Keuntungan Menggunakan Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi

  1. Proses yang Cepat dan Efisien

Jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman dapat mempercepat seluruh proses pengurusan sertifikat, dari awal hingga akhir, sehingga Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan sertifikat Halal.

  1. Pendampingan Profesional

Jasa yang berpengalaman akan memberikan pendampingan di setiap tahapan pengurusan, mulai dari pendaftaran hingga audit, memastikan bahwa semua persyaratan terpenuhi dengan baik.

  1. Pengurusan Tanpa Hambatan

Dengan pengalaman yang luas, jasa pengurusan sertifikat Halal dapat membantu mengatasi berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses pengurusan, sehingga Anda bisa fokus pada operasional usaha.

Tips Memilih Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi

  1. Pilih Jasa yang Berpengalaman

Pastikan Anda memilih jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman yang memiliki rekam jejak baik dalam menangani pengurusan sertifikasi Halal, serta dapat memberikan solusi bagi setiap masalah yang mungkin timbul.

  1. Cari Testimoni dari Klien Sebelumnya

Untuk memastikan kualitas layanan, carilah testimoni dari klien yang sudah menggunakan jasa tersebut. Pengalaman mereka bisa memberikan gambaran mengenai bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan.

  1. Pastikan Proses Transparan

Pilih jasa yang dapat memberikan informasi jelas mengenai biaya dan proses yang akan dijalani. Proses yang transparan akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan aman.

Manfaat Sertifikat Halal untuk Usaha Penyembelihan Hewan

  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Dengan adanya sertifikat Halal, konsumen Muslim lebih percaya untuk membeli produk penyembelihan hewan yang dihasilkan karena mereka yakin bahwa produk tersebut memenuhi syarat kehalalan yang sesuai dengan syariat Islam.

  1. Memperluas Pasar

Sertifikat Halal juga membuka peluang untuk memasuki pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Produk Halal memiliki permintaan yang tinggi, terutama di kalangan konsumen Muslim.

  1. Memenuhi Kewajiban Agama

Mengurus sertifikat Halal untuk usaha penyembelihan hewan adalah bagian dari kewajiban bagi umat Muslim yang ingin berbisnis dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama.

Jasa Pengurusan Sertifikat Halal Penyembelihan Hewan di Bekasi Pengalaman

Jasa pengurusan sertifikat Halal penyembelihan hewan di Bekasi pengalaman adalah pilihan terbaik untuk pelaku usaha yang ingin mendapatkan sertifikat Halal dengan proses yang mudah dan cepat. Dengan menggunakan jasa profesional, Anda tidak hanya memperoleh sertifikat Halal dengan cara yang efisien, tetapi juga memastikan bahwa usaha Anda memenuhi standar syariat Islam. Pilih jasa yang terpercaya, berpengalaman, dan mampu memberikan solusi terbaik untuk pengurusan sertifikat Halal usaha Anda.

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut melalui telephone/wa di nomor 085777630555 dan Alamat kantor kami yang berlokasi di Plaza THB, Lantai 2, Blok F2, Nomor 61, di kawasan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. 

 

 

 

permatamas copyright

Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi,Jawa Barat, Indonesia

Telp : 021-89253417
Hp/WA : 085777630555

Izin Halal @ 2024 –
with  Dokter Website